Sunday, February 28, 2010

TRUST

Memiliki hubungan baik dimanapun kita berada itu penting, entahkah itu dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan, pelayanan, dan lain-lain. Tapi yang JAUH lebih penting lagi adalah memiliki rasa saling percaya atau trust didalam setiap bentuk hubungan tersebut. Dan ketika rasa saling percaya tadi kita temukan dalam hubungan yang kita jalin dengan siapapun, maka hubungan itu adalah sebuah hubungan yang sehat!

Satu hal bisa dijadikan tolok ukur apakah sebuah hubungan dikatakan sehat atau tidak, yaitu Uang.

Di dalam keluarga kita, cobalah tanyakan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan menyangkut tolok ukur “Uang”, sebagai berikut:
  1. Ketika kita membeli sebuah mobil pribadi dan mengatasnamakan (meminjam atas nama) kepemilikan mobil tersebut di bawah nama orangtua (ayah atau ibu), pasangan (istri/suami), saudara sekandung (kakak/adik), percayakah kita bahwa satu saat nanti harta tersebut tidak akan di-sengketa-kan oleh pemilik nama yang kita pakai/pinjam tadi?
  2. Percayakah kita meminjamkan uang pribadi dalam jumlah tidak kecil kepada saudara sekandung tanpa perjanjian tertulis, untuk jangka waktu lebih dari 1 bulan (bahkan beberapa tahun), secara lisan saja bahwa pinjaman uang akan dikembalikan beserta “poin-poin perjanjian tertentu lain” misalnya mengenai pembayaran bunga, dan lain-lain?
Jika jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah “100% YA”, maka hubungan yang kita miliki dalam keluarga adalah hubungan yang sehat!

Bagaimana caranya memiliki rasa saling percaya? Sebuah hubungan menyangkut dua paradigma penting, yaitu:
1. Tidak datang dengan sendirinya
2. Perlu diuji dengan waktu

Begitu juga dengan Kepercayaan. Contoh, seorang staf baru bisa saja terlihat jujur dalam jangka waktu 1 minggu. Tapi seiring berjalannya waktu, staf yang sama kedapatan “tidak dapat dipercaya” karena telah melakukan penggelapan uang perusahaan pada saat ia telah bekerja selama 6 bulan!
Masalahnya bukan cuma terdapat pada staf tersebut, melainkan juga karena sebuah kepercayaan tidak datang dengan sendirinya, dan harus diuji, salah satu dan terutama adalah melewati ujian waktu!
Itu sebabnya perusahaan memiliki peraturan “probation” atau masa percobaan selama jangka waktu tertentu bagi setiap karyawan barunya.
Mempercayai seseorang, atau orang lain yang memercayai kita, sangat membutuhkan ujian waktu.

Berikut hal penting yang harus ada dalam sebuah hubungan yang sehat (memiliki trust di dalamnya): Komunikasi yang efektif.
Seperti apakah itu? Yaitu yang memenuhi dua syarat:
Terus menerus
selalu ada waktu yang berkesinambungan untuk menjalin komunikasi satu sama lain. Jika komunikasi dilakukan 1 bulan satu kali dalam durasi hanya 10 menit, wajar jika hubungan itu akan membawa banyak kesalahpahaman di antara kedua belah pihak.
Dari hati ke hati.
kedua pihak harus bisa berbicara dari hati, dan bukan hanya basa-basi.
Kalau ada “ganjalan” di hati yang membuat kita gusar, bertanya-tanya, dan lain-lain, maka kemungkinan besar karena komunikasi tidak dilakukan secara terus menerus dan dari hati ke hati.

Tapi ingat! Komunikasi yang efektif juga harus melihat:
Tempat yang tepat
Dalam arti nyaman untuk berkomunikasi. Bukan waktu di tengah keramaian sehingga banyak gangguan dalam berkomunikasi.

Waktu yang tepat
Pada waktu yang tidak terburu-buru, bukan waktu “selingan”, tapi khusus dan cukup banyak waktu untuk berkomunikasi dengan baik.

Cara yang tepat
Singkirkan dulu persepsi yang keliru dan berkomunikasilah dengan hati dan pikiran “bersih”. Perhatikan nada suara, tidak meninggi/penuh emosi.

Selamat memiliki hubungan yang baik dengan siapapun! ®

No comments: