Sunday, January 31, 2010

HAL-HAL BARU

Semua manusia punya satu kecenderungan sama yaitu selalu ingin tahu atau punya keingintahuan yang besar. Dan itu terlihat sejak kecil. Seorang anak kecil sangat menyukai ketika ia menemukan atau diajari hal-hal baru.

Satu ketika, saya memberitahu seorang keponakan perempuan untuk membuat icon LOL (laugh out loud) di Yahoo Messenger. Dia sangat senang mendapat “pengetahuan baru” tersebut. Tidak hanya satu kali dia mencoba ulang, tapi berkali-kali, lagi dan lagi karena takjub melihat tanda baca “titik dua” dan “kurung tutup” yang ketika ia ketikkan pada jendela YM, lalu ditekannya “enter” maka tanda tersebut berubah menjadi gambar smiley yang tertawa terbahak-bahak.

Itu baru satu hal kecil yang baru. Bagaimana dengan hal-hal baru lain yang tidak pernah kita sebagai orangtua mengajarkannya di rumah? Maka anak-anak kita pasti mencari tahu sendiri dengan caranya masing-masing. Apakah itu bertanya kepada teman, mendengar cerita teman, melihat lalu meniru tingkah laku teman, dan lain-lain.

Sebagai manusia, tentu orangtua punya keterbatasan dalam hal kehadiran. Kita tidak akan pernah sanggup selalu berada di samping anak-anak kita, 24 jam 7 hari seminggu.
Itu sebabnya penting bagi orangtua untuk selalu:
1. Berdoa
Selalu mendoakan anak-anak kita (setiap hari) agar dikelilingi oleh pergaulan yang benar. Kebanyakan, pornografi diperkenalkan kepada seorang anak kecil dari teman sekolah mereka.

2. Mengajar
Orangtua harus suka mengajarkan hal-hal baru kepada anak-anak mereka, khususnya yang seringkali disalahgunakan oleh dunia di luar sana(di luar kontrol orangtua). Ketika anak-anak banyak/sering mendapatkan pelajaran baru dari orangtua mereka di rumah, maka mereka tidak akan menyalurkan keingintahuan mereka di luar sana

3. Mendengar
Orangtua harus mau terbuka mendengarkan cerita setiap anaknya (dalam arti tidak langsung menghakimi atau menasihati dulu, cukup didengarkan) agar mereka juga terbuka atau merasa nyaman menceritakan apapun yang mereka ingin ceritakan/tanyakan kepada orangtua.

Kita tahu bahwa iblis mengincar setiap anak-anak untuk mereka rusak, khususnya secara jiwa (pikiran, perasaan, kehendak). Melalui media apapun, pornografi dengan gampang didapatkan oleh seorang anak kecil, belum lagi tayangan kekerasan yang disisipkan dalam film anak-anak, dan lain-lain “akal bulus” iblis untuk memenuhi tujuannya menjatuhkan generasi kita.

Jangan biarkan anak-anak mencari “pengetahuan baru” di luar sana!

Selamat berdoa, mengajar, dan menjadi pendengar yang baik! (ER)
Read More..

Sunday, January 17, 2010

AKU DATANG SEGERA, ADAKAH IMAN DI BUMI?

Dimana ada iman disitu ada pengharapan akan campur tangan TUHAN untuk terjadinya mukjizat, karena sesungguhnya kunci sukses adalah “G factor” alias "God" only. Iman adalah dasar dari segala sesuatu (mukjizat) yang tidak terlihat atau jauh tersembunyi dalam hati manusia selama kurun waktu tertentu.

Iman ini sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Dalam pekerjaan butuh iman untuk sukses. Bayangkan apabila setelah kita bekerja sungguh-sungguh tapi tidak punya keyakinan bahwa kita pasti sukses atau dengan kata lain kita tidak berharap apa yang kita kerjakan akan sukses. Apa yang terjadi?

Dalam berkeluarga butuh iman untuk menjadi keluarga yang bahagia. Kalau pernikahan kita tidak disertai perharapan akan suatu kehidupan yang lebih baik dan bahagia, maka masing-masing individu dalam keluarga tidak akan mengusahakan kebahagiaan bersama.

Dalam mendidik anak sangat dibutuhkan iman akan kesuksesan anak kita kelak, agar kita tak jemu dalam membina mereka. Dengan keyakinan bahwa anak kita akan menjadi pribadi yang lebih sukses dari keadaan kita sekarang, maka kita akan tetap bersemangat dalam mendidik dan mengasuh mereka.

Dalam beribadah kita juga butuh iman untuk menjalankannya dengan pengertian benar akan siapa yang kita sembah, sehingga kita tidak sekedar ikut-ikutan.
Dalam hubungan dengan sesama juga diperlukan iman bahwa kita harus berbagi beban dan kenikmatan agar kita bisa belajar hidup lebih baik lagi. Jadi, sekali lagi milikilah iman. (Cicilia Liem)

Read More..

Pernikahan Antar Dua Pribadi Dewasa = Pernikahan Bahagia


Banyak masalah terjadi dalam sebuah Rumah Tangga dan bila disikapi secara “tidak dewasa”, maka masalah akan semakin besar. Untuk itulah diperlukan kedewasaan dalam membangun sebuah rumah tangga! Dan bila pribadi yang masuk dalam pernikahan adalah pribadi yang dewasa, maka dipastikan biduk pernikahan akan menjadi sebuah “heaven on earth” dan bukan sebaliknya, “hell on earth”.

Ciri-ciri pribadi dewasa:
1. Tidak egois
Artinya tidak melulu memikirkan diri sendiri. Tapi ada tipe orang yang “rela berkorban” demi mencari penghargaan dari orang lain. Tipe ini bukanlah orang “dewasa” yang dimaksud. Karena pengorbanan yang dilakukan oleh orang dewasa selalu keluar dari ketulusan dan bukan kepura-puraan. Untuk yang satu ini, ujian waktu akan membuktikan mana kedewasaan yang sesungguhnya.

2. Punya Emotional Quotion tinggi
Bisa diartikan sebagai “tahu bagaimana menghadapi orang lain” atau tahu menempatkan/membawa diri. Cepat mamahami kedaan dan kepribadian pasangannya. Mempunyai hati yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.

Seorang anak kecil tidak gampang merelakan haknya. Tetapi orang dewasa mudah mengalah atau merelakan haknya apabila itu diperlukan untuk kebahagiaan bersama.
Contoh: seorang suami atau istri yang bertindak dewasa setelah menikah akan tahu bahwa posisinya sekarang sudah tidak sama lagi (tidak lagi lajang/bujangan) sehingga dia harus rela lebih banyak berkumpul dengan keluarga untuk membangun hubungan yang harmonis ketimbang clubbing at weekend atau melakukan hobinya bermain sepakbola bersama teman-temannya.

3. Bijaksana
Artinya, setiap ada masalah, dia bisa memosisikan dirinya di posisi orang lain yang terlibat masalah sama, sehingga bisa melihat masalah dengan bijaksana, dari berbagai sudut pandang orang-orang lain dan tidak mudah menghakimi tetapi sebaliknya bisa menjadi “problem solver”. (Cil)
Read More..