Monday, October 12, 2009

"Daddy, you can let go now.."

Saya baru saja melihat tayangan video yang di-posting seseorang di akun FB-nya. Judulnya “Daddy, you can let go now”. Selesai melihat keseluruhan tayangan dengan koneksi yang lambat dan saya biarkan dulu terloading semua baru replay, saya terharu. Sangat.

Saya pikir setiap anak perempuan pasti sangat ingin disayang sama papanya.

Beberapa hari lalu saya juga melihat tayangan reality show mencari jodoh yang menampilkan satu peserta perempuan. Dia bilang kangen banget sama papanya. Rupanya si papa pergi ninggalin dia sejak umur 6 tahun. Dia berharap lewat tayangan ini papanya ngeliat dia yang sekarang sudah dewasa dan mau ketemu sama dia, walau cuma sekali. Dia pun menangis.

Saya jadi ingat dengan keponakan perempuan yang baru berumur 5 tahun. Setiap kali ada baju baru, dan papanya pulang. Tidak berapa lama dia berganti pakaian dan lari ke papanya sambil bilang, “Daddy, daddy, aku cantik nggak?” (anak perempuan selalu ingin dibilang cantik, terutama sama papanya lho! Ingat itu!). Papanya cukup bilang, "Cantik!" dan dia puas, lebih dari sekedar puas. (Semudah itu membuat puas anak kecil... :) )

Pelajaran buat para ayah yang memiliki anak perempuan, perlakukanlah si anak sesuai “nature” perempuan yang perasaannya halus alias sangat perasa.
Mungkin Firman Tuhan tentang “hai bapa-bapa jangan sakiti hati anakmu” ditujukan terutama untuk para ayah kepada anak perempuannya.

Kata-kata kasar, perlakuan kasar, tidak peduli/cuek, adalah hal yang dikategorikan “melukai/menyakiti” hati anak-anak. Jangan lakukan itu.

Dan jangan pernah merendahkan anak-anak perempuan yang Tuhan percayakan kepada para ayah karena harga diri, rasa percaya diri anak perempuan, didapat dari seorang figur ayah yang baik….

(Dari berbagai sumber, image: gettyimages.com)

Read More..

Sunday, October 4, 2009

CUMA TUHAN YG SANGGUP MENGUBAHKAN


Kalau manusia bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan benar, itu pasti karena Tuhan. Kenapa?

Satu, karena manusia pada dasarnya tidak pernah bisa jadi baik. Percayalah. Kecenderungan manusia itu gak ada yang baik kok (hayo ngaku…). Buktinya, udah tau salah, masih aja dilakuin karena merasa “gak ada pilihan lain” atau karena perintah Tuhan terlalu berat… “nggak dulu deh ngelakuinnya”, gitu.

Dua, perubahan yang dari TUHAN adalah perubahan yang permanen. Jadi sekali dia dijamah TUHAN dan jadi baik, hidupnya akan terus seperti itu. Sementara kalo manusia itu berusaha ngerubah dirinya? Hmm… susyah tuh! Di satu titik, “benteng pertahanan” manusia itu bakal jebol juga, alias gak tahan diri dan berubah lagi ke kebiasaan/dosa lama.

Nah, ini ada hubungannya dengan karakter suami-istri yang unik. Seorang istri entah mengapa selalu ingin merubah pasangannya. Sementara seorang suami tidak pernah mau dirubah, entah kenapa “nature”nya memang begitu. Dan semakin istrinya ngotot ingin supaya dia berubah, dia semakin keukeuh untuk tidak mau berubah! Istilahnya makin “mengkristal”.

Itu sebabnya konflik di antara suami dan istri sering terjadi! Karena masing-masing pihak tidak mengerti akan hal ini. Si istri tetap mau ngerubah suami, si suami semakin marah karena tidak suka kalau istrinya berusaha merubah dia.

Jadi bagaimana?
Setiap kali istri menginginkan perubahan suaminya, seorang istri hanya bisa melakukan hal ini, BERDOA! Selain itu, bagian istri adalah tunduk kepada suami, tepat seperti tertulis dalam Kolose 3:18, “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.”

Jadi selain berdoa, istri harus tunduk kepada suami. Arti kata tunduk adalah: menghormati, menghargai, to honor, to respect, dan satu lagi, “menjaga kekaguman kepada suami terus-menerus/tetap ada, sampai maut memisahkan… till death do us part”…..! (Dari berbagai sumber. Image: www.gettyimages.com)

Read More..